10.50 absolute maximum rating
Electrical Characteristics
Op-amp (operational amplifier) merupakan salah satu komponen analog yang sangat penting dalam sistem elektronika karena kemampuannya untuk memperkuat sinyal. Salah satu konfigurasi dasar dari op-amp adalah rangkaian penguat inverting (inverting amplifier), di mana sinyal input diberikan ke terminal inverting dan output akan memiliki fasa yang berlawanan terhadap input. Konfigurasi ini umum digunakan dalam rangkaian penguat sinyal, filter aktif, dan kontrol sistem analog. Namun, pada op-amp nyata, terdapat parameter non-ideal seperti tegangan offset input (input offset voltage) yang dapat memengaruhi akurasi sinyal output, terutama dalam aplikasi presisi tinggi. Oleh karena itu, pemahaman terhadap prinsip kerja, pengaruh lain, serta dampak dari tegangan offset sangat penting dalam merancang dan menganalisis rangkaian op-amp.
1. Menganalisis prinsip kerja rangkaian inverting amplifier menggunakan op-amp dengan konfigurasi umpan balik negative.
2. Menghitung tegangan output dari sinyal input yang diberikan serta efek dari input offset voltage terhadap output.
3. Memahami pengaruh parameter spesifikasi op-amp terhadap unjuk kerja rangkaian secara keseluruhan.
1. Op Amp lm 741
LM741 adalah sebuah operational amplifier (op-amp) monolitik serbaguna yang dirancang untuk aplikasi penguat analog umum. IC ini memiliki dua input (inverting dan non-inverting) dan satu output, serta membutuhkan sumber tegangan ganda (biasanya ±15 V, tetapi bisa bekerja di kisaran ±10 V hingga ±22 V). Op-amp ini termasuk dalam kategori general-purpose op-amp, yang banyak digunakan dalam penguat sinyal kecil, filter aktif, integrator, komparator, dan lain-lain.
2. Resistor
Resistor adalah komponen elektronik pasif yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran arus listrik dalam suatu rangkaian, komponen ini digunakan untuk mengatur arus, membagi tegangan, melindungi komponen lain dari arus berlebih, dan sebagai bagian dari filter, pengatur waktu, atau pembentuk sinyal. Nilai hambatan resistor ditentukan oleh kode warna atau ditulis langsung pada bodinya.
3. Ground
Ground dalam sebuah rangkaian elektronik adalah titik referensi tegangan nol volt yang digunakan sebagai acuan untuk semua tegangan lainnya dalam rangkaian. Ground bukan berarti harus terhubung secara fisik ke bumi, tapi bisa berarti titik nol secara konseptual atau fungsional di dalam sistem.
4. Power supply
Power supply adalah perangkat atau rangkaian yang berfungsi untuk menyediakan energi listrik kepada komponen atau sistem elektronik. Secara umum, power supply dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu DC power supply yang menghasilkan arus searah (direct current), dan AC power supply yang menghasilkan arus bolak-balik (alternating current). Pada rangkaian ini menggunakan input dc sebesar 25mV yang dihubungkan melalui resistor ke kaki inverting.
1. Nilai maksimum absolut
Nilai maksimum absolut memberikan informasi tentang tegangan terbesar yang bisa digunakan, seberapa besar rentang sinyal input yang dapat diterima, serta berapa banyak daya yang dapat diproses oleh IC ini tanpa merusak perangkat.
2. Karakteristik Elektrik
Karakteristik elektrik menggambarkan perilaku dan kinerja op-amp dalam kondisi operasi normal. Karakteristik ini biasanya mencakup beberapa parameter,
a. Vio (Tegangan Offset Input)
Merupakan selisih tegangan antara terminal input op-amp ketika output seharusnya nol.Nilai tipikal adalah 1 mV, tetapi dalam kondisi terburuk bisa mencapai hingga 6 mV.Tegangan offset output bergantung pada rangkaian yang digunakan, dan nilai maksimum pada kondisi terburuk harus digunakan dalam perhitungan.
b. Iio (Arus Offset Input)
Merupakan arus kecil yang diperlukan untuk menyebabkan tegangan offset input. Nilai tipikal adalah 20 nA, tetapi pada kondisi terburuk bisa mencapai 200 nA.
Masih banyak lagi karakteristik elektrik yang bisa dilihat pada tabel berikut
File Download 10.7 klik disini